Apakek

Monday, November 16, 2009

Orang Nomor Satu Indonesia itu Pasti Terlibat

Pasti semua orang yang suka baca koran atau setidaknya gaul tau tentang berita yang lagi hot akhir-akhir ini: Pelemahan KPK. Di sini gw akan menuangkan opini-opini gw yang tentunya engga sembarangan. Ada dasarnya.

Opini apa?

ya tentang kasus pelemahan KPK ini. Gw gak peduli lah mau masuk penjara atau kenapa kalo ternyata nama gw mencemarkan nama baik. Karena gw punya pendapat yang juga prinsip gw: Kalau tidak mau digosipin/dicemarkan nama burukmu, bertindaklah secara hati-hati.

Semua tentang pelemahan KPK berawal dari masa kampanye calon presiden. Lho kok jauh banget?? Ya emang gitu. Makanya baca dulu...

Dulu, udah lama banget, mulailah gegap gempita Pilpres dan Pemilihan Legislatif 2009, yang efeknya sampai ke gosip mau majuin UN ke bulan Maret 2009 (dan Alhamdulillah nggak terjadi). Dan masa kampanye itu pun mulai...

Semua capres dan caleg (partainya juga) pasti mengeluarkan dana dong buat kelangsungan kampanye dan biar terpilih dong. Nggak terkecuali Partai Demokrat dan Presiden SBY. Maka dibukalah rekening-rekening untuk menerima sumbangan kampanye...

Dan di sini, mulailah kasus dari Bank Century. Menurut gw, pasti Bank Century itu merupakan "antek-antek" Demokrat sebagai penyuplai dana untuk kampanye, karena banyak lho perusahaan dan bank yang menyumbang

Presiden dan Menkeu pun berusaha untuk melindungi bank ini biar gak bangkrut, pake duit negara. Gitu deh. Pengusutan kasus Bank Century sampai sekarang nggak kedengeran lagi.

Haha, Antasari Azhar pun mulai dibikin-bikin supaya terlihat bertindak kriminal!! Tau kan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen? Ya itu dia. Baru-baru ini gw denger dari kesaksian Williardi, bahwa dia disuruh buat merekayasa BAP. HAHA dan di sini mulai tercium bau-bau konspirasi

Ohiya, inget gak tentang RUU Rahasia Negara? Ini menurut gw juga salah satu alasan supaya kasus ini nggak gampang diusut. Kalau RUU ini disahkan, negara gampang aja menutup kasus Bank Century dan menganggap sebagai Rahasia Negara. Gampang banget. Untungnya, sekali lagi, RUU ini engga jadi disahkan

Antasari Azhar dituduh, dan otomatis KPK melemah dong, lha wong tiba-tiba pimpinannya dituding gitu. Nah, kasus Bank Century ini jadi gak jelas...

Polri pun mulai cari-cari celah supaya nama Polri jadi terpercaya: kasus teroris. Ya, teroris diberangus, dan semua pun mulai teralih dari kasus Bank Century.

Akhir-akhir ini, pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah, ditahan secara tiba-tiba, konyol banget: karena bersaksi pada kebenaran. Alasan penahanan, karena menimbulkan opini publik. Sangat enggak masuk akal. Herannya, kok ya Presiden nggak tanggap gitu, seakan gak peduli dengan kasus ini. Pernah engga Anda liat di TV, kalo Presiden ngomong tentang KPK, secuil pun? Enggak kan?

Dan ini dia yang bener-bener meyakinkan gw kalau RI 1 terlibat dalam semua skenario ini. Enggak lama, Gus Dur bilang, "Pokoknya usut tuntas kasus Bank Century!! Nanti juga ketahuan kok," seperti itu lah kalo engga salah. Dan DPR pun mengeluarkan Hak Angket untuk memeriksa Bank Century. DAN HAL YANG BENAR-BENAR ANEH TERJADI:
Partai Demokrat tidak menandatangani Hak Angket ini sendirian
Oooops ada apa ini?? haha

Dan entahlah bagaimana selanjutnya, kita lihat saja.

Hmm.. rada bingung ya mungkin? Oke, intinya dari ini semua adalah: PD kampanye menggunakan duit Bank Century. sepertinya PD gak bisa balikin duit dari Bank Century. Dan mulailah dibikin skenario biar gak kelihatan boroknya Demokrat, Antasari Azhar dibikin jadi tersangka, KPK dilemahkan, dan segala macamnya. Lalu, pada Hak Angket Bank Century, PD gak mau tandatangan karena... entahlah

Keren, menyamai masa lalu aja, jaman Pak Harto.
Bagaimana dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tercinta?

Saya sebagai penulis, kalau Anda mau menuntut saya mencemarkan nama baik, silakan saja. Saya masih baik banget lho cuma nulis di blog kecil-kecilan yang pembacanya bisa dihitung pakai jari. Saya masih baik banget lho belum nulis di Politikana

Kita lihat saja nanti, masa depan akan menjawab...

No comments: