Apakek

Saturday, December 18, 2010

Don't Judge a Book by It's Cover!

Well, begini ceritanya.


Sore tadi, gw dan bapak gw mampir ke toko ban buat nyari ban baru. Pergilah ke suatu toko ban di bilangan Mampang yang direkomendasikan banyak user forum di internet. Namanya BRB (bukan Be Right Back -__-). Tokonya gak gede-gede amat. Termasuknya kecil banget malah kalau dibandingkan dengan toko ban dekat Soto Balap di Tanjung Barat.


Begitu sampai, pintu mobil sisi gw langsung dibukain sama orang yang (sepertinya) karyawan toko ban itu. Terus, bapak gw nanya-nanya ban.


Jadi, ban mobil kami merknya Dunlop. Buerisiknya bukan main, baru digeber 90 km/h aja udah ribut. Nah, karena itulah pengen cari yang baru, yang bukan Dunlop.

Setelah agak lama tanya merk dan harga, bapak gw nanya ke orang itu yg dari tadi ngeladenin kami, "Kalo Dunlop tuh berisik banget kenapa, ya? Apa karena itu udah tipis? Ato kembangannya yang jelek?"

Kemudian, secara misterius dia bilang.... "Nggak ah, Boss! Saya pake Dunlop buat Mercedes saya!"

BUSET, pegawai kayak dia aja pake Mercedes!! Dan kekagetan gw belum selesai di situ..

"S Class saya pake Dunlop! Gak berisik ah!"

Gileeeeeeeeeeeeeeeeee, terbengong-bengong gw sumpah. Orang yang gw kira cuma pegawai toko ban itu ternyata bossnya euy!

Di samping itu, tokonya yang kecil dan harga bannya jauh lebih murah sekian ratus ribu dibandingkan toko lain itu, ternyata bisa bikin bosnya punya S Class. Well, gw gatau dia punya S Class tahun berapa, beli seken atau baru. Andaikan beli seken, harga untuk yang tahun 2000 aja masih mahal banget, sob!

Sumpah, low profile banget. Seorang yang ngebukain pintu mobil dengan cuma pake kaos oblong yang udah bolong-bolong, celana bahan lusuh, dan rada lusuh. Cara ngomongnya pun ngablak, dan selalu menyebut customernya dengan sebutan "Boss". Orang yg gw kira cuma pegawai, ternyata bosnya o_o

Dunia memang susah ditebak.

Tuesday, December 14, 2010

Bone-Bone dan Tidak Merokok

Selasa (13/12), harian Kompas menuliskan artikel tentang kearifan lokal desa Bone-Bone yang melarang warganya untuk merokok, serta melarang untuk menjual makanan anak yang mengandung MSG. Jadi, yang dijual untuk anak terbatas pada makanan tradisional yang lebih sehat tentunya.

Walaupun sebatas "desa", saya kagum karena melihat warganya yang sedemikian maju cara berpikirnya. Menanggapi kebijakan untuk tidak merokok, semula warga keberatan. Namun nyatanya, walaupun dipaksa, warga yang rata-rata bermatapencahariaan sebagai petani kopi ini merasakan manfaat yang sesungguhnya dari tidak merokok.

Well, silakan baca saja artikelnya di sini

Tuesday, December 7, 2010

Mathematics Has (Successfully) Destroying My Dream

Sumatif klaar, dan yang tersuram itu ya math. Oke, sebenarnya nggak suram juga. Gw ngerti dan bisa menghadapi masalah matematika. Tapi, nggak ngerti deh, kenapa setiap kali tes math, begitu dibagiin soal langsung blank tidak bisa bereaksi bagaikan bertemu iblis. Apakah karena efek nggak dikasih kertas coret-coretan?

Sementara nilai yang lain kunjung terdongkrak, matematika tidak kunjung membaik. Bagaikan kura-kura vs. roket lah.

Nampaknya angan-angan yang sudah disusun bertahun-tahun lamanya akan pupus. Haha.

Entahlah apa yang sedang direncanakan oleh yang Maha Merencanakan.

Tuesday, November 16, 2010

Sebastian Vettel

...Sebastian Vettel memimpin di depan, terpaut sekitar 10 detik dari Alonso. Vettel tinggal menjalani 2 tikungan, dan Alonso masih terlihat santai di 6 tikungan terakhir. Penonton berdebar-debar, akankah mesin mobil Vettel koyak? Yak, akhirnya Vettel pun berhasil mencapai finish dengan urutan pertama, namun belum berarti Vettel menjadi juara dunia. Vettel masih galau, tak mengerti bagaimana nasibnya: akankah saya menjadi juara dunia? Terlihat Alonso terus berjuang untuk menyalip Petrov. Jika Alonso berhasil menyalip Petrov, maka Alonso-lah juara dunia. Namun bila gagal, Vettel sang juara. Tikungan terakhir benar-benar mendebarkan.... Alonso terlihat sangat bernafsu untuk menyalip Petrov. Tancap gas. Dan....

Eid Mubarak! Eid Mubarak!

Malam ini (menurut perhitungan rukyat) adalah malam takbiran. Jadi, besok (17/11) adalah Idul Adha!! Sementara, menurut hisab, Idul Adha sudah berlangsung hari ini (16/11). Yap, terjadi perbedaan perayaan Idul Adha.

Nah, penentuan awal hari di bulan-bulan hijriyah sendiri itu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu hisab dan rukyat. Sebelumnya, apa sih hisab dan rukyat?

Hisab, berarti penghitungan. Jadi, awal bulan ditentukan dengan penghitungan astronomi. Kemudian, ada pula Rukyat. Rukyat berarti mengamati hilal. Hilal adalah bulan sabit sangaaat kecil yang muncul pada setiap awal bulan kalender hijriyah. Pengamatan hilal dilakukan pada menjelang maghrib. Apabila sore itu hilal terlihat, maka hari itu dinyatakan telah masuk awal bulan di kalender hijriyah. Sedangkan bila tidak terlihat, maka digenapkan jumlah hari pada bulan sebelumnya menjadi 30 hari.

Saturday, November 13, 2010

Post

Sudah lama nggak post....

Banyak hal terlewat. Besok deh post lagi.

Sunday, October 10, 2010

Bodoh

Sebodoh-bodohnya orang, kalau hatinya bersih pasti bisa pintar
--Bapak gw

Saturday, October 9, 2010

Tesis

Tadi pagi, ada kumpul di ruang AV sekolah saya untuk membahas Tesis. Tentu tesis yang disebut di sini bukan benar-benar tesis seperti mahasiswa yang ingin meraih gelar Master. Intinya, ajang murid SMA saya untuk meneliti di suatu tempat, terserah ingin meneliti apa. Kemudian dibuat karya tulisnya, dan dipresentasikan. Kebetulan tesis angkatan saya diadakan di Desa Situraja Utara, Situraja, Sumedang, Jawa Barat.

Awalnya, sangat senang karena ada penelitian semacam ini. Kemudian, begitu melihat pembagian kelompok, cukup bingung. Karena nampaknya, kelompok saya tidak memiliki semangat yang tinggi.... Oh.

Malam hari sebelum kumpul, diSMSlah teman-teman satu kelompok yang saya miliki nomor handphonenya. Tidak ada yang membalas, satupun. Esoknya, dikira teman kelompok sudah tahu bahwa nanti pagi akan ada pengarahan. Tapi benar saja: tidak ada yang datang. Hanya saya sendirian perwakilan dari kelompok 28. Seorang.

Absurd.

Serta-merta, saya mau tidak mau menjadi ketua kelompok. Gimana lagi? Kalau saya nunjuk, takutnya nanti yang bersangkutan tidak sanggup/tidak mau/tidak bekerja sesuai harapan. Ya sudah, pasrah menjadi ketua kelompok. Ini akan menjadi tugas yang sangat berat.

Kemudian, masalah belum selesai di situ. Langsung saja disuruh merumuskan judul penelitian. Yak, merumuskan judul, padahal belum pernah berkumpul dengan teman satu kelompok. Belum pernah sama sekali.

Alhasil, saya lah yang harus merumuskan judul. Sendirian. Holy grail.



Tidak ada ide. Kemudian terpikirkan Google.... Dan saya semula ingin meneliti tentang impact teknologi informasi terhadap warga sekitar. Namun, saya takut di sana masih gaptek. Boro-boro internet, handphone saja jangan-jangan masih jarang yang punya. Pikir saya. Kalau sampai begitu, bisa gagal total penelitian, dan pulang dengan tangan hampa. Toh judul yang saya pikirkan tadi telah diambil kelompok lain.

Kemudian, setelah berpikir, saya rumuskanlah judul: Tingkat Minat Baca Anak, Remaja, dan Orang Dewasa di Desa Situraja. Mungkin Anda bisa bilang, ini absurd. Namun, tak ada lagi yang lain di benak saya.

Nama itu adalah... Beban

Apalah arti sebuah nama?
--Shakespeare, (1564-1616)

Mungkin Anda sering sekali mendengar potongan syair di atas. Sebenarnya saya cukup setuju dengan syair Shakespeare tersebut. Toh, kalau memang takdirnya "mawar" itu bernama "babi", orang tetap menyebut "babi" dengan sukacita, bukan sebagai kata kotor. "Babi" juga akan tetap harum.

Cukuplah pembuka di atas, saya tidak akan memperdebatkan masalah penamaan. Tetapi arti nama, arti nama kita.

Sekitar satu bulan yang lalu, saya mengobrol virtual dengan seorang teman blog. Mengobrol tentang nama. Lalu dia menanyakan arti nama saya. Tentu, saya tolak mentah-mentah untuk menjawabnya. Hal ini karena, saya takut belum bersikap sesuai dengan arti nama saya. Dan saya terpikirkan untuk menulis ini.

Orang bilang, nama adalah do'a. Misalnya, ada orang yang bernama "Muhammad". Orang tuanya tentu berharap supaya anaknya bisa berkelakuan dan berakhlak mulia seperti Nabi Muhammad. Sayangnya, kelakuannya jauuuh sekali dari Nabi Muhammad. Kurang ajar luar biasa, suka mencuri, menjambret, tidak beribadah, kata-katanya kotor, dan sebagainya. Ke manakah sifat Nabi Muhammad yang diamanahkan dan didoakan orang tua untuknya? Hanyakah itu formalitas semata supaya namanya bagus?

Tetapi guru kesenian saya bilang: doa kalau diamini, tetapi tidak diusahakan, sama saja bohong. Ya, itu dia. Ya, saya sangat setuju dengan kata-kata guru saya tadi. Maka, bila orangtua telah mendoakan kita dengan nama yang bagus dan baik, maka selayaknyalah kita merealisasikannya.

Maka, tak heran kalau orang jaman dulu bilang: Memberi nama anak sebaiknya jangan terlalu bagus, nanti malah menyulitkan kita (baca: orangtua) dan anak itu sendiri. Bagaimana pendapat Anda?

Awalnya, saya setuju. Tapi sekarang, tidak setuju. Karena pada dasarnya kita sanggup memikul beban yang ditimpakan seberat apapun.

Jangan mau menjadi "Muhammad" yang kelakuannya buruk seperti tadi. Bahagiakanlah orang tua dengan menjadi apa yang telah didoakan orang tua, bahagiakan mereka. Sulit memang, tapi tak ada salahnya untuk berusaha. Marilah kita berusaha untuk menjadi seperti arti nama kita, supaya dunia ini semakin indah.

Saturday, October 2, 2010

Media Cetak (katanya) Menuju Kematian

Luar negeri sudah ketakutan karena media elektronik (internet) sudah mulai mengalahkan media cetak. Sampai-sampai di barat sana ada banyak koran yang mulai bangkrut. Akhirnya banyak pula yang mulai mencari ide: koran dikemas dalam bentuk elektronik, bukan cetak yang setiap pagi diantarkan loper koran. Beritanya pun jadi sering diupdate. Tentu dengan harga langganan per bulan yang mahal.

Belum lagi e-book yang semakin merajai pasaran. Amazon Kindle dan iPad semakin menjamur. Banyak juga yang sekedar beli pdf buku, atau download bajakannya. Tapi, namanya barat, situs bajakan tidak akan awet umurnya. Yaa, intinya buku ataupun media cetak lainnya di luar negeri mulai kehilangan gregetnya.

Itu luar negeri. Bagaimana dengan Indonesia?



Tidak tuh, tidak ada pengaruhnya. Memang pernah ada surat kabar tidak terkemuka yang mengeluh bahwa oplahnya menurun. Kemudian dengan konyolnya, orang penting surat kabar tersebut bilang, karena media elektronik sudah merambah dan akhirnya koran terbitannya menurun oplahnya. Tidak masuk akal,

Friday, October 1, 2010

Oktober

Bulan Oktober telah tiba.

Semoga ke depan bisa lebih baik.

Wednesday, September 29, 2010

Golf

Lihat iklan TV tentang turnamen PGA yang disponsori CIMB, dan akan diadakan untuk pertama kalinya di Asia Tenggara, saya jadi ingat jaman saya masih main golf....



Orangtua saya bilang, golf itu sangat bagus untuk pembentukan karakter. Pelatih saya menyetujuinya, plus menambahkan kalau bisa membentuk tubuh saya yang dulu seperti buntalan karet.

Kalau membentuk tubuh, itu bisa dipahami. Olahraga mana, sih, yang tidak membentuk tubuh? Bahkan catur pun yang kerjanya hanya duduk dan mengandalkan otak, mengharuskan pemainnya untuk loncat-loncat dan lari-lari sebanyak mungkin supaya tidak pegal saat duduk berlama-lama.

Tapi kalau membentuk karakter, belum pernah saya dengar sebelumnya. Sejauh itu, yang saya tahu hanya renang membuat diri lebih santai dan tenang. Tapi saya tidak merasakan bukti konkretnya. Jadi, keabsahan renang membuat jiwa lebih santai dan tenang saya pertanyakan.

Sedangkan kalau golf, itu jelas sekali. Untuk perkenalan, tahukah Anda, bahwa permainan golf itu tidak hanya asal pukul bola? Bahkan, permainan golf itu mengharamkan pemainnya untuk "memukul" bola. Tetapi mewajibkannya untuk mengayunkan tangan.

Memukul dengan mengayun tentu berbeda. Kalau memukul, otot melakukan kontraksi supaya stik bisa mendapat banyak energi. Yak, seperti Anda memukul teman Anda dengan sapu, misalnya. Atau saat memukul bola pada permainan baseball dengan menggunakan tongkat.

Tapi lain halnya dengan mengayun. Ayunan hampir tidak mengeluarkan energi sama sekali. Hanya mengandalkan gravitasi untuk membuat tangan Anda bisa menggerakkan stik. Itulah sebabnya mengapa pemain golf selalu mengangkat tangannya sampai atas: supaya ayunannya bisa mantap. Contoh ayunan adalah: saat Anda berjalan, tangan Anda akan bergerak maju mundur, bukan?

Atau, contoh lain dari memukul adalah saat memukul bola pada permainan baseball. Sedangkan mengayun adalah saat berjalan, tangan akan bergerak maju mundur.

Lain halnya dengan baseball --semakin kuat energi pemain memukul bola, semakin jauh bola terlempar--, golf justru sebaliknya. Semakin lemah energi pemain untuk memukul bola, semakin jauh bola terlempar.

Dan, hubungan antara sifat golf ini dengan pembentukan karakter: jika kita sangat bernafsu untuk memukul bola, maka bola hanya akan terbang pendek. Oleh karena itu, pemain golf sangat dilatih emosinya. Emosi supaya tidak ada pikiran untuk mengalahkan lawan.

Sunday, September 26, 2010

Potong Rambut, Banjir, dan F1

Minggu, 26 September 2010.

Gila, sore hujan deras luar biasa. Mulai sekitar jam 3.30an. Rumah gue yang nggak pakai sistem selokan --hanya mengandalkan resapan air--, sekitar jam 5an airnya mulai membludak. Untungnya masih bisa ditampung.

Besok, Senin, ulangan matematika. Tapi malam ini, ada F1 GP Singapura. Dan sore itu, gue belum potong rambut. Masih menunggu hujan reda. Akhirnya, setelah maghrib hujan benar-benar berhenti. Langsung gue pak buku matematika, coret-coretan di tas kresek. Naik motor ke tukang pangkas rambut di Rancho.

Malas lewat jalan kampung yang sempit dan becek, lewat Tanjung Mas Raya. Lebih cepat, lebih enak. Tak disangka, banjir.

Lewat blok E, gila banjir banget. Belok ke blok C. Banjir juga. Tapi karena di blok C nggak begitu tinggi, terobos saja. Lalu terobos terus sampai blok A.

Setan, nggak disangka di blok A malah lebih parah. Sumpah parah banget. Liat ke belakang, knalpot udah ketutupan air. Bahaya ini kalau ngerem, pikir gue.

Sialnya, tiba-tiba di tikungan ada mobil. Banjir tinggi, gelombang airnya menggoyahkan motor yang sedang jalan. Mau nggak mau harus ngerem. Tas kresek yang bawa buku, hanyut ke air banjir. Dan sial, motor mati!!

Udah nggak ada harapan, air lebih tinggi daripada knalpot. Langsung cek handphone. Basah!! Basah kuyup. OMG panik sumpah. Langsung amankan hape ke tas kresek karena pikirnya di situ cukup kering.

Bodoh, sangat bodoh. Cek handphone, tambah basah kuyup. Huanjir goblok banget pikir gw. Langsung taruh handphone di bagasi. Lumayan kering lah.

Tuntun motor lewat Tanjung Mas, keluar lewat pintu gerbang Tanjung Mas II. Gilaaaaa tinggi banget airnya. Derita banget astaghfirullah. Begitu sampai di tempat yang lebih tinggi, coba di-ongkel motornya. Shit, gak bisa diongkel. Roman-romannya mesin kemasukan air.

Mau nggak mau nuntun motor sampai depan Stasiun Tanjung Barat. Di depan tukang pempek, ngestarter motor. Berjuta-juta kali kaki ngongkel motor, berkali-kali starter elektrik dihidupkan. Gak nyala-nyala juga. Begitu kesekian kali, tiba-tiba motor nyala. Bahagianyaaa.... Tapi nggak lama kemudian, mati lagi. Dan nggak mau nyala lagi.


Wednesday, September 22, 2010

Mobil

Wow, sudah lama saya tak menulis. Oke, sebenarnya bukan karena lagi nggak ada ide atau malas, tapi menghilangnya koneksi internet -,-"

Dan, saya kesal karena kemarin (21/9) bolos demi belajar Biologi yang katanya Rabu mau ulangan. Tapi, ternyata hari ini nggak jadi ulangan Biologi. Asem.

Saya juga mau minta maaf sama pengemudi mobil merah entahlah siapa, karena saya nyebrang sembarangan demi bisa naik kereta keluar dipo, dan nyaris ketabrak mobil. Ehm, kalo saya nggak lari lebih cepat dalam sepersekian detik, mungkin kaki saya udah dibebat dan harus berjalan pakai tongkat kali, ya. Bersyukur karena nggak ketabrak. Sekali lagi saya minta maaf deh *di tempat yang tidak tepat*

Terus, tadi itu sangat konyol. Pulang sekolah buru-buru karena mau ngerjain Jerman yang belum kelar-kelar juga *sigh*. Kemudian ngeliat ada kereta keluar dipo, langsung lari-lari bareng Ilmi. Takut ketabrak, saya nyebrang lebih hati-hati haha. Eh, sial. Keretanya udah melaju kencang. Terus masih berdoa supaya kereta berhenti di sinyal masuk Manggarai. Berhenti.

Langsung ngejar keretanya. Udah lama nggak lari, lari 200-300 meter aja berasa banget capeknya. Begitu hampir meraih kereta.... Keretanya jalan. Sial.

Dan akhirnya mengeluarkan ongkos seribu buat naik angkot. Padahal niatnya berhemat.

Eh, begitu di stasiun, kereta yang tadi dikejar, tau-tau udah jalan lagi. Ke arah Bogor lagi, siaaalll.... Nangis darah.

Okelah, gak jelas memang. See ya!

Monday, September 13, 2010

Demi Masa

Apa sih waktu? Saya tak tahu, itu salah satu hal yang bikin saya penasaran seumur hidup. Yang jelas, kita hanya dapat suruhan untuk: menghargai waktu. Sampai-sampai Tuhan pun bersumpah demi waktu.

Dijelaskan bahwa yang sanggup memanfaatkan waktu adalah orang yang beruntung. Dan yang tidak sanggup, celakalah kau!!

Ya, celaka. Memang benar adanya, dan saya punya beberapa kisah yang menurut saya cukup bagus.

*****

Ini adalah seorang teman ayah saya yang sukses di bidangnya. Namanya Anang. Keturunan Cina. Orangnya disiplin sekali, anaknya pun demikian. Walaupun orang kaya luar biasa, tetapi keluarganya tetap dilatih untuk hidup sederhana.

Sunday, September 12, 2010

3 Idiots

Pertama saya kenal film ini dari ordinareez, teman saya yang nge-review film ini di blognya. Kemudian n0wM3 yang komen di sini. Penasaran, saya tanya lebih lanjut. Mulanya saya kira karena film India, jadinya ya banyak jogetnya dan (kayaknya) jelek. Tapi inget film Slumdog Millionaire yang keren dan dapat Oscar pula, mindset saya langsung berubah.

Eh, ternyata disiarkan di SCTV. Bersyukur karena gak perlu rental.


Dari situ, saya berhasil mengambil beberapa poin-poin penting dalam film itu:
1. Jadilah orang yang berpikir out of the box. Jangan melulu ikut cara pikir orang.
2. Jangan materialistis.
3. Wajib membantu orang lain. Seperti Sumpah Hippocrates
4. Jadilah anak yang pintar, tetapi pintarnya bukan menghafal buku mentah-mentah. Seperti poin pertama.
5. Tidak boleh sombong.

Thursday, September 9, 2010

Pembersih Kamar Mandi (Berbahaya?)

Yak, kita punya banyak merk-merk pembersih, misalnya Wipol, Vixal, atau karbol lainnya. Dan mungkin Anda (saya juga) tidak begitu terbiasa dengan merk-merk semacam GSR, atau apalah.

Alkisah, saya baru saja selesai membersihkan kamar mandi. Gatal dengan bercak-bercak (jamur?) yang ada di kaca wastafel, ambillah pembersih bercak yang bermerk Bruce's GSR itu. Dulu beli barang itu, karena kebetulan tidak ada merk buatan dalam negeri yg bisa menghilangkan bercak di kaca. Buatan Amrik, mahal banget -,-



Itulah bendanya, sampai-sampai nomor telpon darurat kalau kenapa2nya aja kode negaranya +1 -,-

Oke, saya gak mau mempermasalahkan bagusan buatan luar negeri atau dalam negeri. Yang saya permasalahkan adalah: tulisan "Heavy Duty"nya.

Kalau di Indonesia, tulisan "Heavy Duty" tuh udah kayak benar-benar mantap, dioles dikit hilang. Kayak iklan karbol yg sekali siram terus dilap nodanya langsung hilang. Dan saya kira, karena ini impor, "Heavy Duty" bisa berarti lebih gila daripada buatan Indonesia.

Tapi ternyata enggak, coy. Saya salah besar. Justru ini pembersih puarah banget. Gak ilang-ilang nodanya. Kesel, saya ulang, dibersihin berkali-kali. NGGAK BERSIH JUGA RRAWR.

Hari Terakhir Ramadhan

Saya pikir tulisan ini relevan dibaca semua pemeluk agama


__
Ah, hanya sebagai refleksi diri.

Hari terakhir ramadhan, tapi masih berharap kalau ini tidak benar-benar terjadi. Memang, masuk bulan ramadhan, di lingkungan kampung betawi ini jadi super berisik karena suara-imam-shalat-tarawih-yang-suaranya-cempreng-dan-tidak-enak-di-telinga-karena-bacaannya-super-cepat-dan-dikeraskan-melalui-TOA-sehingga-satu-kelurahan-mendengarnya.

Setiap subuh, hampir pasti terbangun jam 2 pagi, karena lagi-lagi di masjid itu ada orang yang berniat jadi presenter radio tapi nggak kesampaian. Terus, dia salurkan bacotannya yang rada gak penting --bukan rada, memang tidak penting maybe-- lewat TOA masjid. Isinya cuma ngobrol-ngobrol dengan ketua RT. Terus bangunin ibu-ibu suruh masak rendang, atau ayam opor -,-

eh, itu bercita-cita jadi presenter radio tapi gak kesampaian beneran lho, ya.

Lalu, waktu sahur pun tiba. Sekitar pukul 4 pagi.

Otomatis kami sekeluarga tidak pernah menyetel TV karena masjid masih berisik sekali mengeraskan-kembali siaran dari PAS FM. Hingga waktu subuh tiba.


Sekolah, pulang sekolah, menyiapkan makanan berbuka. Setiap orang di rumah ada kegiatannya sendiri. Hingga waktu liburan tiba, saya yang sudah libur pun masih "bersekolah" dan bergelut dalam dunia sekolah. Lalu kebagian tugas buat kue.

Capek, semuanya capek.

Berputar terus setiap hari.

Hingga sepuluh malam terakhir tiba. Acara buka puasa bersama silih berganti datang. Uh, kesal, kenapa harus di sepuluh malam terakhir?

Lalu di malam ke-25, Masjid Husnul Khotimah tempat saya setiap malam tarawih, mengadakan i'tikaf. Konyolnya, saya tidak datang karena takut jadi anak muda sendirian di sana. Lagipula, saya bukan warga sekitar masjid itu, saya datang jauh. Ternyata Tesar ikut. Huh. Mana katanya makanannya mantap-mantap. Menyesal juga.

Tapi, saya coba ubah sudut pandang saya terhadap hal-hal itu. Seperti kata orangtua saya sebelumnya: jangan sekali-kali jadi orang yang suka mengeluh

Wednesday, September 8, 2010

Unity in Silent Night

Tadi pagi, sebelum matahari terbit, saya sempat online. Karena bingung mau nulis apa, saya cuma buka-buka site nggak jelas. Sampai akhirnya Abang Adrian memberi saya ini:



Cek lah.

Hha, sekarang bukannya lagi saatnya saling melecehkan perbedaan, terutama perbedaan agama. Setuju?

Saturday, September 4, 2010

(Mungkin ini) Alasan Mengapa Stephen Hawking Tidak Mengakui Adanya Tuhan

Di buku terbarunya, The Grand Design, seperti dikutip dari harian The Times, Stephen Hawking tidak mengakui adanya Tuhan. Lebih spesifiknya, dia berpendapat bahwa alam semesta ini ada tanpa campur tangan Tuhan samasekali. Hal ini melawan pendapat tuan besar fisika, Isaac Newton, bahwa penciptaan alam semesta ini ada karena Tuhan.

Oke, sekarang saya tidak membahas tentang isi bukunya. Atau jalan pikiran atheis lumpuh Stephen Hawking. Tapi, ini perkiraan saya mengapa dia tidak mengakui adanya Tuhan.

*****

Jangan mau jadi gelas kosong. Tapi, jadilah gelas yang sudah setengah terisi, dan gelas tersebut dapat terus bertambah tinggi.

Tentunya Anda sudah sering mendengar dari beberapa motivator atau guru, sebelum mendapat ilmu, mereka bilang: jadilah gelas yang kosong. Hal ini dimaksudkan supaya ilmu yang dituang bisa masuk, tidak meluber.

Jujur saya sudah lama tidak setuju dengan pendapat itu. Karena, jika menjadi gelas kosong, si pendengar mau tak mau menjadi orang yang --mohon maaf-- bodoh sebodoh-bodohnya. Mau saja diisi statement yang mungkin benar ataupun salah, tanpa berpikir lebih lanjut apakah ilmu tersebut benar atau salah. Diisi kopi, dia jadi kopi sepenuhnya. Diisi teh, dia jadi teh sepenuhnya. Seterusnya.

__
Tetapi, lain halnya jika menjadi gelas yang sudah setengah terisi. Kenapa saya tidak bilang setengah kosong, hal ini karena berarti menginginkan supaya gelas itu penuh. Padahal, gelas itu tidak boleh penuh. Okelah, secara artian harfiah, gelas setengah terisi dengan setengah kosong sama saja. Tapi dari sudut pandang saya, beda.

Dan artian dari gelas yang terus bertambah kapasitasnya, ini berarti selalu rendah hati, terus mau menampung ilmu yang ada.

Friday, September 3, 2010

Pengelompokan Tulisan

Oke, saya mulai produktif nulis, dan kayaknya isi otak saya gak habis-habis buat ditulis. Jadi, saya mulai mengelompokkan artikel yang ada menjadi beberapa kelompok. Antara lain:

Sudut Pandang, tulisan andalan saya tentang sudut pandang saya terhadap lingkungan sekitar;
Discover Science, tentang beberapa ilmu pengetahuan yang saya temukan atau saya pikirkan;
Hijau, rubrik tentang lingkungan;
Kisah, pengalaman pribadi saya yang mungkin berguna bagi Anda semua;
Si Ular Besi, unek-unek saya tentang perkeretaapian di Indonesia maupun luar negeri;
Renungan, beberapa pengalaman yang menurut saya lebih mendalam dibandingkan Kisah; dan
Cerita, curhatan saya terhadap sesuatu yang tidak penting.


Okay, that's all.

Sekilas Tentang Coca-Cola

Siapa yang suka minum soda yang satu ini?

Jujur, saya seneng banget minum minuman yang satu ini. Sampai kira-kira 3 minggu yang lalu, saya mendapat fakta mencengangkan dari majalah Discovery Channel edisi Agustus.

*****

Di rubrik "Mythbusters", Jamie Hyneman dan Adam Savage penasaran dengan mitos bahwa "Cola bisa menghancurkan perut karena dapat menghilangkan kerak di mobil Anda".

Dicobalah dengan dua percobaan: yang pertama, menyipratkan darah binatang di lantai, dan membiarkannya kering di bawah terik matahari selama dua jam. Lalu yang kedua, mengambil bumper truk tua, yang sudah kusam dan bernoda.

Di percobaan pertama, disediakan Coca-Cola dan air bertekanan tinggi untuk membersihkan darah binatang.

Sementara, di percobaan kedua, Jamie menggunakan Cola untuk mengkinclongkan bemper, sedangkan Adam menggunakan bahan semacam "Kit" atau "Brasso".

-----

Yak, terbukti. Membersihkan darah binatang dengan cola JAUH LEBIH BERSIH daripada menggunakan air bertekanan tinggi.

Sementara, di percobaan kedua, Cola berhasil menghilangkan noda jauh lebih baik, dan jauh lebih mengkinclongkan bemper, dibandingkan alat penginclong bermerek yang digunakan Adam.

So, kalau Cola bisa menghilangkan dua noda tersebut, akan lebih baik jika Anda mengubah kebiasaan minum mulai dari sekarang.

Kenapa Bakrie Bisa Kaya?

He, mungkin ada yang jawab karena dia licik. LOL. Sekarang main analogi dulu

Ada orang pelit, pelitnya bukan main. Tapi ada juga orang yang suka sekali memberi. Sekarang pertanyaannya: dari penghasilan yang sama --katakanlah Rp "dua digit" juta/bulan--, orang manakah yang baik di mata Tuhan?

Kalau pertanyaannya seperti itu, mudah sekali jawabannya: orang yang suka memberi. Tapi sekarang, pertanyaannya diganti: orang manakah yang cepat kaya raya?

Jika jawabannya yang pelitnya bukan main, dan uangnya ditabung terus, maka jawaban itu adalah salah besar. Yang benar adalah: yang suka memberi (juga). Bagaimana bisa?

*****

Andaikan, Anda berada di suatu ruangan. Ada banyak jendelanya. Ada kipas anginnya.

Suatu saat, Anda berada di ruangan tersebut. Jendelanya tertutup rapat. Ruangan tersebut panasnya bukan main. Ada kipas angin. Apa yang Anda lakukan untuk menghilangkan rasa panas tersebut?

Sunday, August 29, 2010

Kiamat

Tulisan ini akan saya hapus jika saya telah mengetahui kebenarannya.
--


Saya agak kesal karena harus menerima kenyataan bahwa hari pembalasan serta kiamat itu seram. Kesalnya lagi, tadi malam setelah tarawih, bermimpi sedang mengejar waktu Shalat Jumat, kemudian hampir terjadi kiamat. Untung dibangunkan untuk sahur. Kalau nggak, mungkin saya nggak bisa tidur lagi.

Karena kejadian tadi pagi, saya jadi teringat kejadian --kalau tidak salah-- lima (atau empat?) ramadhan yang lalu.

*****

Pulang tarawih. Kemudian tidur. Setelah sahur, ke masjid untuk shalat Subuh. Surah pendek yang dibacakan selalu sama: Al A'la, dan "beberapa ayat dari surah yang banyak Asmaul Husna-nya".

Sejak pertama ramadhan, surah itu selalu diulang. Nggak setiap kali shalat, sih. Tapi frekuensinya termasuk banyak.

Penasaran dengan "beberapa ayat dari surah yang banyak Asmaul Husna-nya", saya mulai mencari di Quran. Mencari dari Al-Baqarah, hingga selesai.

Setiap pagi mencari, herannya nggak ketemu-ketemu. Bolak-balik Quran, gak ketemu juga. Nahlo. Sampai jadi kesal karena nggak ketemu-ketemu, baca artinya aja.

Dari ayat 1 sampai banyak sekali, saya baca arti-artinya. Hingga menemukan tentang kiamat. Ada ayat yang menurut saya super seram. Yah, ini hanya menurut ingatan saya. begini bunyinya:

--
Tidakkah kamu takut akan hari pembalasan? Di mana setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan?
Hari yang lamanya beribu tahun, dan hanya yang beriman dan memiliki banyak amalan soleh yang tidak merasa tersiksa.

Terdapat dua golongan, golongan kanan dan golongan kiri.

Di mana golongan kanan pada saat melalui Siratul Mustaqim, tidak merasa kesulitan. Melaluinya dengan kemudahan dan sukacita karena akan menghadap Surga Allah.



Friday, August 27, 2010

Kasihan

Saya sering terenyuh melihat pedagang makanan atau barang lainnya. Apalagi bulan puasa gini....

Bulan puasa, pasti banyak "pedagang dadakan". Yak, jualan ta'jil semacam es buah, jajanan pasar semisal pastel dan risol, gorengan, cakwe, atau yang lainnya. Tentunya, kalau berjualan ada yang untung dan ada yang rugi.

Tapi, saya sering banget sakit hati kalo ngelihat ada penjual yang dagangannya nggak laku....

Alkisah, waktu itu saya berniat beli sop buah di depan komplek. Beli 3 bungkus. Lalu, di sebelah tukang sop buah yang ramai, ada penjual jajanan pasar. Sepi sekali, sangat kontradiktif....
Kasihan banget. Udah sedia modal banyak, bikinnya capek, jualannya panas-panasan, yang beli sedikit pula. Mungkin nyaris nggak ada.... Tapi wajah penjualnya juga tidak mengeluh, entahlah hatinya bagaimana. Mau beli, tapi sedang super berhemat. Lagipula, buang-buang uang juga kalau beli yang tidak diperlukan.

Sumpah, mau nangis rasanya. Kenapa dia harus bernasib seperti itu. Gimana kabar keluarganya yang dinafkahi....

Belum lagi penjual jepitan rambut atau "lem korea" di stasiun ataupun di atas KRL. Saya nggak habis pikir, apa ada yang beli... Soalnya, setiap saya naik, nyaris selalu sepi pembeli. Sudah dagangannya harganya murah, saya juga nggak yakin dia ambil untungnya banyak. Apa dia bisa makan, barang sehari saja....

*****

Tapi, nggak tahu kenapa, saya jarang sekali punya rasa kasihan dengan peminta-minta, mungkin nyaris nggak ada. Setragis apapun kondisinya, saya tidak segitunya.

Memang, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tapi entah kenapa, saya tidak ada niatan untuk membantu orang yang seperti ini....

Ah, apakah hati saya keras?

Sunday, August 22, 2010

Doa Jendral Douglas MacArthur


Build me a son, O Lord, who will be strong enough to know when he is weak, and brave enough to face himself when he is afraid; one who will be proud and unbending in honest defeat, and humble and gentle in victory.

Build me a son whose wishbone will not be where his backbone should be; a son who will know Thee…. Lead him, I pray, not in the path of ease and comfort, but under the stress and spur of difficulties and challenge. Here let him learn to stand up in the storm; here let him learn compassion for those who fail.

Build me a son whose heart will be clean, whose goal will be high; a son who will master himself before he seeks to master other men; one who will learn to laugh, yet never forget how to weep; one who will reach into the future, yet never forget the past.

And after all these things are his, add, I pray, enough of a sense of humor, so that he may always be serious, yet never take himself too seriously. Give him humility, so that he may always remember the simplicity of greatness, the open mind of true wisdom, the meekness of true strength.

Then I, his father, will dare to whisper, “I have not lived in vain.”


**********


Kira-kira artinya begini:

Berikanlah anakku, ya Tuhan, yang akan cukup kuat untuk mengetahui saat dia lemah, dan cukup berani untuk menghadapi dirinya sendiri ketika ia takut; orang yang akan bangga dalam kekalahan yang jujur, dan rendah hati dan lemah lembut dalam kemenangan.

Bentuklah anakku menjadi manusia yang
--saya tidak cukup paham frasa tersebut--; seorang putra yang akan mengenal Engkau... Bimbinglah dia, bukan di jalan yang penuh kemudahan dan kenyamanan, tetapi di bawah tekanan dan desakan kesulitan dan tantangan. Biarkan dia belajar untuk berdiri di tengah badai; biarkan dia belajar belas kasih bagi mereka yang gagal.

Berikan anakku hati yang bersih, yang tujuan hidupnya tinggi; seorang putra yang sanggup memimpin dirinya sendiri sebelum ia berusaha untuk memimpin orang lain; orang yang akan belajar untuk tertawa, namun tak pernah lupa bagaimana menangis; orang yang akan mencapai ke dalam masa depan, namun tak pernah melupakan masa lalu.

Dan setelah semua hal-hal ini, berikanlah dia cukup rasa humor: sehingga ia dapat selalu serius, tapi tidak pernah mengambil dirinya terlalu serius. Beri dia kerendahan hati, sehingga ia selalu ingat kesederhanaan dari kebesaran,
--saya tidak paham frasa tersebut--, lemah lembut merupakan kekuatan sejati.

Lalu aku, ayahnya, akan berani berbisik, "Hidupku tidak sia-sia."

Friday, August 20, 2010

Jatuh dari KRL.... Gubrak!!

Oke, yang jatuh bukan saya haha. Ada orang, entahlah siapa dan apa latar belakangnya. Ini cerita murni, gak ada unsur-unsur anehnya -,-

**********

Pulang sekolah, jam 3 sore. Hari itu hari Jumat, 20 Agustus. Nungguin KRL Ekonomi AC tujuan Bogor/Depok. Berharap KRL TM 7000 baru yang lewat. Tapi ternyata KRL Ekonomi Holec. Yasudahlah, thanks God it's Holec

Kayak biasa, namanya ekonomi ya untung ato mujur (bukannya sama yak -,-), kalo nggak penuh ya kosong. Lumayan lah tadi kosong.

KRL melaju menuju selatan. Di Tebet yang ramai, penumpang di pintu mulai berjubel. Untung masih bisa naik dan melanjutkan perjalanan....

Hingga akhirnya selepas Stasiun Tebet menuju Stasiun Cawang, suatu kejadian yang menarik untuk dilihat. Oh noes, gak menarik juga sih, cuma rada menegangkan: KRL sedang melaju, ada orang botak berkaos biru bercelana jeans berusaha untuk naik ke atap. Gila, sinting, sedeng, pikir gw.

Yak, gw udah seneng banget kalo ngeliat ada orang yang naik ke atap pas kereta lagi jalan. Udah 3 kali seumur hidup gw ngeliat kejadian itu. Cuma bedanya, 2 kali yang pertama, selalu waktu kereta baru jalan dari stasiun. Nggak pernah sewaktu kereta ngebut. Anehnya, kejadian kali ini, yang ketiga, the victim naik ke atap pas kereta ngebut, perkiraan gw 60 km/h. Angin ke arah belakang kereta kenceng banget karena mau hujan. Serem, pikir gw.

*****

Kebetulan the victim ada di gerbong yang sama, tapi di pintu sebelah selatan. Kereta ngebut ke selatan. Jadi gw ngeliat ke depan.

Terus, the victim ini berusaha naik ke atap. Yak. Hampir berhasil. Tapi dia gemeteran. Entah kenapa, nyalinya gak kuat, atau karena angin kencang, atau atapnya licin.

Tuesday, August 17, 2010

Pajangan Dinding

Sejak saya kecil, sampai sekarang, tidak pernah ada satupun pajangan di rumah saya yang bertuliskan nama-nama Tuhan atau tentang agama. Saya perhatikan album foto zaman dulu, sampai sekarang, memang benar-benar tidak ada.

Suatu hari, karena penasaran, saya tanyakanlah kepada ibu saya. "Tanya bapakmu, sana," jawab ibu saya.

Langsung saya tanya ayah saya. Jawabannya:


Untuk apa pajang-pajang begitu. Mau dilihat biar agamanya kuat, gitu? Buat apa.... Alim atau nggak itu yang tahu cukup Tuhan dan kita aja. Tidak perlu orang lain tahu. Kalau sampai begitu nanti malah pamer, riya.

Lagipula, di samping itu, hal seperti itu tidak sepatutnya dipajang di dinding, tapi lebih baik diukir di hati. Karena kalau dipajang di dinding, sama halnya dengan Tuhanmu hanya dinilai seharga gantungan murahan begitu. Apa sebanding, Tuhan yang memberikan segalanya, cuma jadi pajangan yang berdebu?


Dan saya termangu.

Sunday, August 15, 2010

Luruskan dan Rapatkan Safnya

"Luruskan dan rapatkan safnya, karena sesungguhnya kerapatan dan kelurusan saf adalah syarat sempurnanya shalat."

Kalimat di atas adalah kalimat yang sering sekali saya dengar, hampir setiap akan shalat berjamaah, kalimat sakti itu dikeluarkan. Bahkan sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saf harus lurus dan rapat. Tapi, entahlah, telah terbentuk suatu mindset di kepala saya, bahwa setiap menjalankan shalat berjamaah, saf harus lurus dan rapat.

*****

Dulu, waktu masih kecil saya diperkenalkan shalat berjamaah di masjid. Saya pikir, satu buah sajadah itu untuk satu orang. Tapi saya yang masih kecil heran, kenapa orang mendempet-dempet sampai saya terasa sesak? Bukankah satu sajadah hanya untuk satu orang?

Lalu saya mendengar perintah untuk merapatkan saf. Kemudian saya berpikir, berarti kalau safnya tidak lurus ataupun rapat, maka shalat tidak sempurna.

Saya juga baru menyadari, bahwa yang dimaksud lurus bukanlah lurus barisan ke depan, melainkan lurus ke samping, karena saf itu bentuk barisannya ke samping, horizontal. Bukan ke depan.

Sekitar 10 tahun saya hidup di lingkungan yang safnya selalu rapat. Sampai-sampai kalau shalat berjamaah safnya nggak rapat, saya jadi risih juga. Mungkin karena pengaruh keluarga yang selalu mewajibkan mengerjakan segala hal dengan rapi. Tapi sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saf harus rapat --dari segi agama. Masih suatu hal yang absurd.

*****

Hingga saya pindah ke sini dua tahun yang lalu, sekitar 4 km jauhnya dari tempat tinggal saya yang dulu.

Di perkampungan yang setiap hari, ibu-ibunya melakukan pengajian. Setiap waktu shalat Jum'at, jamaahnya selalu memakai baju koko dan sarung yang di atas mata kaki. Setiap sore melakukan marawis.

Tapi kalau shalat tidak pernah merapatkan safnya.

Saturday, August 14, 2010

Penipuan Gaya Baru

Cuma mau berbagi pengalaman, karena saya sekeluarga, khususnya Ayah saya hampir saja ditipu. Semoga Anda tidak mengalaminya :D

*****

Orang tua saya jual mobil. Karena keperluan mendesak, maka diiklankan di internet, dan dicantumkan keterangannya.

Herannya, baru sehari dipasang iklan itu di internet, langsung ada peminat. Wajar lah kalau yang dijual mobil Jepang yang gampang laku kayak kacang goreng. Tapi ini mobil Amerika aneh, dan langsung laku!


Tanpa basa-basi, si peminat Pak Warjito langsung SMS Ayah saya. Katanya mau ditransfer DP-nya sebesar x juta ke rekening. Ditanyakan, "Kenapa nggak lihat-lihat dulu, Pak?" Lalu dijawabnya, dia sudah lama mengincar mobil yang seperti itu. Lalu siang harinya hanya mampir sebentar ke depan rumah saya. Kebetulan mobilnya diparkir tusuk sate dengan pagar, alias kalau lihat pagar, mobilnya juga kelihatan.

Ayah saya yang sedang di rumah, langsung cek ke rekening. Belum sampai. Ditanyakanlah kepada Pak Warjito ini.

Katanya dia sudah transfer via ATM di --lupa saya nama daerahnya. Ayah saya percaya, dan pikirnya ATM BCA di sana memang suka error. Lalu disuruhlah Pak Warjito ini untuk menelpon Halo BCA.

Friday, August 13, 2010

Apa Itu Bau?

"Wah, harum sekali baunya...."
"Yaampun, ini bau apaan sih?"
"Baunya menggoda selera...."
"Lo belom mandi, ya? Kok bau banget, sih?"


Ya, itulah bau. Dan sampai saat ini saya masih penasaran dengan "apa itu bau sebenarnya". Sampai-sampai waktu lagi khotbah Jum'at tadi, saya malah mikirin kira-kira bau itu apa. Fail, jangan ditiru -,-

*****

Pas mikir tadi, saya sampe kepikiran beberapa hal:

1. Bau itu bukan disebabkan karena struktur atom.
Karena kalau bau itu tersusun dari atom-atom, jadi kalo baunya dihirup terus, bakalan habis dong? Dan tubuh kita akan penuh dengan "atom-atom bau". Tapi pada kenyataannya, saya belum menemukan kasus "bau itu habis". Palingan baunya hilang karena termakan waktu, atau karena terpengaruh oleh bau yang lain.

Misalnya, yang wangi jadi bau apek karena nggak mandi. Jadi, bau wanginya itu nggak "habis", tapi cuma tergantikan sama bau apek.

Selain itu, saya juga belum pernah belajar di kimia tentang pembuat bau. Sejauh ini yang saya ketahui, di atom itu ada Proton, Neutron, Elektron, Quark, Gluon, dan yang sedang mau ditemukan adalah Higgs Boson. Nggak ada satupun dari pembentuk atom-atom itu yang merupakan pembentuk bau. Proton dan Neutron, pembentuk inti. Elektron, listrik. Higgs Boson, pembentuk massa. Lantas, apa itu bau?

2. Bau itu bukan partikel seperti foton.
Ah, Anda tahu foton, bukan? Partikel tak bermassa, yang biasanya merupakan cahaya.
Entahlah, saya berpikir bau itu bukan foton, karena bau itu tidak "dibangkitkan oleh suatu energi".

Kalau foton, atau cahaya, kan butuh energi untuk memunculkan cahaya tersebut. Gak usah jauh-jauh deh, lampu. Lampu butuh energi listrik untuk menyala. Matahari butuh reaksi fusi nuklir untuk menyala.

LAH BAU? Nggak butuh energi apa-apa juga udah muncul. Terus bau itu apa?

3. Bau itu bukan energi.
Bau bukan energi, karena kalau bau itu energi, pasti ada Pembangkit Listrik Tenaga Bau, bukan? -,-

Wednesday, August 11, 2010

Antara CEO dan Pemilik Perusahaan

Haha, mungkin dari judul ini Anda mengira saya akan memberi info mengenai bagaimana menjadi CEO yang baik. Tapi bukan, kok. Ini ringkasan khotbah tarawih tadi malam :)

*****

Alkisah, ada seorang Direktur yang telah mengabdi kepada perusahaan selama umur perusahaan itu berdiri. Karena tangan dinginnya si Direktur, perusahaan itu mampu menenggak banyak keuntungan, dan dapat memakmurkan karyawannya. Seolah-olah tanpa Direktur itu, perusahaan tak akan bergerak.

Suatu hari, si Pak Direktur ini sudah merasa terlalu lama mengabdi kepada perusahaan, dan ingin mengabdi kepada Tuhan. Lalu esok harinya, melaporlah Pak Direktur ini kepada pemilik perusahaan.

"Pak, saya sudah lama sekali mengabdi kepada perusahaan ini. Dan saya ingin mengundurkan diri," ujar Direktur.
"Lho, kenapa?"
"Saya ingin mengabdi kepada Tuhan, Pak. Saya rasa waktu saya selama ini hanya digunakan untuk mengabdi kepada perusahaan. Jarang sekali saya meluangkan waktu untuk Tuhan."
"Tetapi, kalau kamu tidak di sini, saya yakin perusahaan ini tidak akan berjalan dengan baik!! Apa kamu tidak peduli dengan saya dan karyawan-karyawan yang dihidupi oleh perusahaan ini?"
"Ah, saya yakin kok, kalau masih ada banyak benih-benih lainnya yang sanggup memimpin perusahaan ini ke arah lebih baik. Jangan saya terus. Jangan saya semua. Kalau tidak ada regenerasinya, bagaimana nantinya, Pak?"

Setelah berdebat sekian lama, akhirnya pemilik perusahaan melepas kepergian direktur itu, dengan berat hati sekaligus bangga. Kemudian, kebetulan pemilik perusahaan yang bergerak di bidang properti itu berkata.

"Tapi, sebelum kamu pergi, saya beri kamu satu tugas. Tugas yang penting."
"Apa itu, Pak?"
"Kamu harus bangun rumah yang sebagus-bagusnya. Semewah-mewahnya!"
"Berapa dananya, Pak?"
"Berapa saja! Kamu mau minta lantai dari marmer italia, saya beri! Kamu minta kayu redwood paling baik, boleh! Apa saja, semewah-mewahnya!"
"Berapa lama, Pak?"
"Saya beri kamu waktu satu tahun. Pokoknya, kamu minta apa saja, saya beri!"

Sunday, August 8, 2010

Cita-cita

Waktu kecil, saya punya cita-cita macam-macam. Yah, layaknya anak kecil. Tapi saya nggak pernah punya cita-cita sebagai dokter, haha.

Hingga akhirnya saat ini, cita-cita saya adalah sebagai ilmuwan.

Saya pikir, berani amat menargetkan cita-cita setinggi hal yang mungkin akan sangat sulit saya capai. Gila. Yah, gen keluarga saya biasa-biasa aja, nggak lebih. Belum dukungan lingkungan tidak cukup memadai. Terlebih dukungan dari negara sendiri, Indonesia.

Tapi, setelah makin ke sini, saya rasa hal itu sebenarnya bukanlah halangan. Toh, kemarin saya chatting dengan Al Atiqi, alumni SMA saya yang sekarang di melanjutkan studinya di NTU. Waktu itu lagi hot-hotnya prestasi SMA saya atas medali yang didapat pada hasil OSN (Olimpiade Sains Nasional). Lalu, ngobrolin tentang OSN.

Dia menyuguhkan saya beberapa nama-nama yang saya belum pernah dengar. Di antaranya: Jonathan Pradana Mailoa. Dia pertama ikut olimpiade sains di tingkat nasional, medali langsung emas. Begitu melanjutkan ke IPhO (International Physics of Olympiad), medalinya emas juga, dan ABSOLUTE WINNER!! Dan dia melanjutkan studinya dengan damai di MIT. Yes, MIT.

Semula saya minder dengan peringkat orang-orang cina. Lalu, Al bilang, "Yelah, lo tau gak sih dulu sebelum dia ikut, dia itu beneran pinter ato nggak? Orang dia latihan 60 soal per hari, jelaslah kalo sekarang jadi pinter!"

OMG, yes, got it. Usaha Sebanding Hasil.

*****

Lalu, dia menawarkan saya kursus buat bimbingan OSN. Dengan senang hati saya terima.

Tuesday, August 3, 2010

Berguna Bagi Sesama

Tadi siang, saya pelajaran agama. Kelompok saya giliran presentasi tentang boros. Dan tiba-tiba Pak Zul, guru saya nyeletuk, "Jadilah orang yang banyak berguna bagi manusia, karena itu merupakan sebaik-baiknya manusia." Seketika saya ingat sewaktu masih SD....

Dulu saya nggak punya bayangan mau melanjutkan SMP di mana, apalagi kuliah. Jelas lah, masih kecil. Tetapi orang tua saya selalu berbicara, jadilah orang yang berguna bagi orang lain. Hal itu bisa dilakukan di mana saja, mulai dari sekolah, hingga masyarakat.

Petuah itu nggak main-main. Hingga pada jaman SMP petuah itu diulangi lagi. Waktu itu saya sedikit dipaksa supaya bisa berguna bagi orang lain, lalu dengan kebaikan saya kepada orang lain, semoga akan mendapatkan rezeki. Kebetulan yang dibahas saat itu adalah beasiswa. Di Stanford University kalau bisa.

Sekali lagi, waktu itu saya hanya ditekankan untuk berguna bagi sesama. Bukan untuk belajar super keras.

Sebenarnya, apa sih istimewanya berguna bagi sesama?


Saturday, July 31, 2010

Jangan Mengeluh!

Sejak kecil, orangtua saya selalu menasihati saya supaya tidak suka mengeluh. Alhamdulillah saya dengarkan nasihat beliau. Hingga kira-kira dua tahun lalu orangtua saya bercerita, kenapa beliau selalu menyuruh saya supaya tidak menjadi pribadi yang mudah mengeluh....

Kamu jangan suka mengeluh. Tahu kan, kalau mengeluh itu perbuatan setan, dan orang yang suka mengeluh akan mendapat siksa yang sangat pedih langsung dari Tuhan?

Sebenarnya, "siksa yang sangat pedih" itu datangnya nggak cuma nanti waktu di akhirat sana. Tapi sejak kamu suka mengeluh itu.

Ambil contoh, kamu (baca: penulis) minta jemput dari stasiun ke rumah. Tapi karena lagi sibuk, nggak dijemput. Nah, dari sini, bisa diambil dua kemungkinan. Yang pertama kalau kamu mengeluh.

Kalau kamu mengeluh, pasti kamu merasa terbebani, merasa capek, sebal, marah, menggerutu. Udah panas-panas, capek dari sekolah, eh suruh jalan pula, pasti kamu mikir gitu. Sampe rumah mukanya juga kusut. Bawaannya pengen marah terus. Ada berisik dikit, marah lagi. Kesel lagi. Beban lagi.

Tahukah kamu, kalo sebenernya waktu kamu mengeluh, dan kamu merasa terbebani serta segala macamnya, itu udah termasuk siksa dari Tuhan!! Coba deh dipikirin.

Lain halnya kalau kamu nggak mengeluh. Misalnya disuruh jalan kaki lagi. Kalau kamu nggak mengeluh, kamu akan senang. Merasa senang karena masih bisa melihat sinar matahari, senang karena masih bisa berjalan. Senang karena diberi kesempatan olahraga di tengah sibuknya hidup kamu. Senang karena bisa lihat arsitektur rumah-rumah bagus dan mewah di komplek. Senang karena bisa menikmati jalanan yang sepi. Senang karena bisa hidup tenang. Senang karena bisa melihat kehidupan yang kontras antara lingkungan sekitar sekolah kamu dengan lingkungan sekitar rumah kamu. Senang karena bisa belajar kehidupan yg nggak ada di kurikulum sekolah.

Friday, July 30, 2010

Baik Itu Angka 1, yang Lainnya 0

Apa maksud dari judul di atas? Suatu hari, 1 tahun yang lalu ayah saya bercerita....

Kamu kalau mau dihargai oleh orang lain, maka hargai dulu orang itu. Jangan sekali-kali menyepelekan orang lain, karena sekali saja kamu menyepelekan orang, maka kamu akan disepelekan selamanya. Lalu, berbuat baiklah, karena baik itu angka satu, sementara yang lainnya nol.


Pasti kamu nggak tahu apa maksud dari "baik itu angka satu, yang lainnya nol". Begini, orang itu selalu menilai kamu dari baik atau tidaknya kamu. Jadi, sifat pertama yang harus kamu bangun adalah baik, bukan jujur, pintar, pandai, atau jago sulap. Yang itu belakangan.


Karena, misalnya kamu pintar, pandai, jujur. Tapi nggak baik. Maka penilaiannya itu adalah 000. Maka kamu itu nol, tidak akan dianggap orang.

Sunday, July 25, 2010

Atas Nama Islam

Banyak pihak yang melakukan gerakan atas nama Islam. Padahal, kalau ditilik lebih jauh, hal itu (mungkin, menurut pandangan saya) justru tidak sesuai dengan Islam yang sesungguhnya.

Misalnya, kemarin malam, ada tabligh akbar. Di Jalan Raya Tanjung Barat, sebelah utara Sta. Tanjung Barat.

Yak, di jalan raya. Padahal jalan raya itu adalah milik umum bukan? Oke, kalau saya bilang milik umum, Anda mungkin bisa menangkis pertanyaan saya dengan: Berarti saya juga bisa nyewa dong, kan milik umum. Tapi tidak berarti seperti itu juga. Yang dimaksud dengan umum di sini adalah orang banyak. Berarti, kalau Anda menyewanya, itu untuk kelompok.

Alhasil, bisa Anda bayangkan sendiri akibatnya dari tabligh akbar itu: jalanan macet. Parah. Dari Pasar Rebo ke Tanjung Barat, yang biasanya dapat dicapai hanya dalam waktu kira-kira 10-15 menit, kali ini macet total, dibutuhkan waktu hingga 3 jam untuk mencapainya. Belum lagi dari Pasar Minggu juga macet karena arus lalu lintas dialihkan.

Bagaimana ini? Maunya membawa-bawa nama Islam, kok malah menyebabkan hal negatif seperti ini?

Dan saya lihat dari twitter, banyak yg menyumpah-nyumpah akan kemacetan yg diakibatkan oleh Habib entah siapa namanya.

BAYANGKAN BUNG, karena kelakuan gendeng Anda, seluruh umat, sampai-sampai umat muslim sendiri menyumpah!! Apalagi umat non-muslim, pasti sudah memiliki mindset yang sangat jelek kepada Islam atas hal ini!

Padahal, setahu saya pada zaman Nabi Muhammad saw., beliau tidak pernah berdakwah sampai menyebabkan kerusuhan seperti ini. Kalaupun ada kerusuhan, bukanlah Nabi Muhammad pemicunya, melainkan umat lain itu yang memicu.

Kenapa Anda bilang mau dakwah, malah ternyata menghancurkan nama Islam (secara tak langsung)? Atau jangan-jangan, habib-habib yang sering ada spanduk maupun posternya di jalanan itu, sesungguhnya adalah kafir-kafir yang akan menghancurkan nama Islam?

CMIIW.

Saturday, July 10, 2010

Whoops, Ternyata Ada Link-nya!!

Saya baru aja iseng ketik di Google "Tahukah Anda Wikipedia" dan menemukan Blog ini ada di urutan ke-8 haha. Dan konyolnya lagi, ternyata Tahukah Anda itu ada di arsip Wikipedia, dan isinya selalu sama setiap tahun. Jadi, saya pikir udah nggak perlu lagi ngetik di blog ini buat menuh-menuhin posting. Ciao!!

Rangkuman Tahukah Anda Wikipedia 25-30 Juni 2010


  • "... bahwa sepanjang kariernya Pelé pernah bermain untuk sejumlah tim yang gagal merebut gelar juara? Pelé pernah bermain untuk tim Bauru, Santos FC, dan Cosmos dalam kejuaraan nasional sepak bola Brasil (Campeonato Brasileiro), namun gagal mengantarkan mereka untuk merebut gelar juara itu.
  • "... bahwa lift pertama di Inggris dipasang di toko serba ada Harrods pada 1878?"
  • "... bahwa Mary Anderson menciptakan wiper mobil di Amerika Serikat, dan mematenkan gagasannya pada 1905? Gagasan ini mula-mula ditentang, namun pada 1916 menjadi perlengkapan standar semua mobil Amerika.
  • "... bahwa Bayer mengiklankan obat batuk yang mengandung heroin pada 1898?”
Dari Tahukah Anda? - Wikipedia 25 Juni 2010


  • ... bahwa rekor gol terbanyak yang dicetak dalam sebuah pertandingan dalam kejuaraan nasional sepak bola Brasil dicetak pada 1997 oleh Edmundo dalam pertandingan antara Vasco/RJ dan União São João Araras?"
  • ... bahwa pada tahun 1700-an, kaum perempuan Eropa berusaha memperoleh penampilan yang lebih putih dengan memakan "Wafer Kulit Muka Arsenik" yang dibuat dari arsenikum, racun yang sangat dahsyat itu?"

Friday, July 9, 2010

Catatan Mario Teguh

Saya kebetulan menemukan ini, dan, berguna sekali..


LIMA TANDA KEEFEKTIFAN PRIBADI ANDA

1. Besarnya rasa terima kasih orang lain atas kontribusi Anda
2. Tulusnya rasa syukur mereka atas keikhlasan Anda
3. Besarnya permintaan orang lain untuk kehadiran Anda
4. Baiknya imbalan yang disediakan untuk waktu Anda
5. Dalamnya rasa syukur Anda kepada Tuhan atas semua itu

Sesungguhnya, KITA TIDAK BISA BERHASIL TANPA MEMBERHASILKAN ORANG LAIN.

Mario Teguh – Devoted to you



Semoga dapat mewarnai hidup kita menjadi lebih bermakna kepada orang lain....

Sunday, June 27, 2010

The Tiger and the Snow


Apa maksudnya?

Tadi malam saya baru nonton film ini di Metro TV, dan, keren!

Saturday, June 26, 2010

Mengapa Mereka Tak Sadar Juga?

Suatu hari, di panas yang terik....

Seorang anak SMA yang baru pulang sekolah segera bergegas berjalan kaki ke stasiun demi mendapatkan kereta AC. Setelah berlari-lari karena mendengar sirene perlintasan kereta, akhirnya KRL AC yang menghilangkan rasa panas itu diraihnya juga.

Naiklah dia, dengan terengah-engah karena kehabisan napas.

Stasiun demi stasiun berlalu. Hingga di suatu stasiun yang sepi, ada seorang ibu-ibu. TUING. Sampah dibuang sembarangan, dibuang ke peron kereta. Sampah minuman dalam kemasan.

Ditegurlah orang itu oleh anak SMA yang masih labil itu.

"Bu, lain kali buang sampahnya jangan sembarangan, ya."

Tapi Ibu itu diam saja. Padahal sudah ditegur baik-baik. Anak SMA itu keluar dari kereta dengan kecewa.

*****

Kisah lain, di suatu tempat. Suara pengajian.

Sistem Pendidikan Baru?

Kurikulum di Indonesia jauh lebih hebat daripada di luar negeri. Tapi kenapa sedikit sekali orang Indonesia yang bisa (bukan dalam arti finansial) sekolah di luar negeri?

DAN KENAPA sedikit orang Indonesia yang mampu berkarya seperti orang luar negeri?



Berarti kurikulum di Indonesia banyak salahnya dong?

Saya baru baca biografi orang hebat di dunia saat ini: Sergey Brin dan Larry Page. Sang pendiri Google. Dia katakan, bahwa jika ingin sukses, ada 4 hal yang paling penting: pantang mundur, kepemimpinan, ambisi, dan fokus. Saat ini saya hanya ingin membahas tentang fokus.

Bayangkan, anak sekolah jaman sekarang, khususnya SMA disuruh belajar 17 mata pelajaran, Belum ditambah dengan ekstrakurikuler dan OSIS. Belum lagi jika anak tersebut memiliki kegiatan di luar sekolah yang cukup berat juga. Mana bisa fokus?

Sergey dan Page, Google founders
Ada apa dengan fokus? Bayangkan, dengan belajar 17 mata pelajaran dan kegiatan lainnya, seorang pelajar tidak bisa folus dengan sesuatu yang ingin didalaminya. Sehingga semuanya jadi sia-sia, basi.

Emangnya relevan, seorang arsitek belajar biologi? Atau seorang ekonom belajar sosiologi? Saya rasa nggak. Jadinya ngapain belajar seabreg mata pelajaran yg barang tentu bikin pusing kayak gitu?

Monday, June 21, 2010

Kiribati, Negara Pertama yang Mencari Perlindungan


Pernahkah kamu mendengar nama Kiribati sebelumnya? Saya sendiri belum, sampai saat membaca artikel Discovery Channel Magazine bulan Desember/Januari 2010 yang berjudul: The First Climate Change Refugees.

Semula saya nggak tertarik sama sekali. Tapi karena kebiasaan artikel apapun dibaca, akhirnya saya baca juga. Dan disebutlah nama negara kecil itu.

Terletak di Timur Indonesia dengan luas area 811 km persegi, negara ini adalah negara pertama yang terpaksa mencari tempat mengungsi karena perubahan iklim. Terletak di Samudra Pasifik dengan keseluruhan daerah yang merupakan atol dan pulau koral yang hanya memiliki ketinggian 2 meter di atas permukaan laut, menjadikan wilayahnya tenggelam setiap pasang. Sebenarnya, kejadian tenggelamnya pulau-pulau ini baru saja, ujar Presiden Kiribati yang sangat sederhana, hanya menggunakan kaus. Walaupun baru-baru saja, tapi ini sangat sering sehingga mengganggu penduduk Kiribati yang berjumlah kira-kira 113.000 jiwa.

Ohiya, negara ini termasuk negara kepulauan. Dengan jumlah pulau 33 buah. Dahulu, sebelum tahun 2005, hanya dengan modal tanggul pasir setinggi pulau, air tidak naik. Tapi sekarang, naik. Untungnya rumah-rumah warga dibangun dengan model rumah panggung, sehingga tidak mengganggu. Tetapi tetap saja, anak-anak tidak bisa bermain dengan nyaman waktu pasang. Ditambah seringnya badai yang melanda.
For quite some time I did not sleep because I didn't have a solution to a problem that there wasn't a solution to. What happens to us in the future? Do we disappear as a culture? These are the issues that keep me awake. says Anote Tong, President of Kiribati
"The temperature are getting hotter and there is a change in the level of the sea," Kata Ribita Iobete, seorang pelaut berusia 23 tahun. Ujarnya lagi, itu juga berpengaruh pada makanan yang ada di sana. Kelapa, sebelumnya berbuah sebesar kepala, sekarang hanya sebesar kepalan tangan.

Universitas Colorado di USA, memperkirakan jika emisi CO2 tetap stabil, air laut tetap akan naik hingga 2 meter di akhir abad ini. Tentunya gugus kepulauan Kiribati akan hilang.

Walaupun belum hilang begini, masyarakatnya sudah resah, karena semakin mahalnya kebutuhan hidup. Belum lagi lingkungan jadi mudah rusak. Air bersih pun jadi tercemar air laut.

Presiden Kiribati pun memohon bantuan untuk eksodus para warganya. Dan bersyukur, Australia dan Selandia Baru bersepakat membuat perjanjian untuk pengungsian warga Kiribati. Akhir-akhir ini, 75 orang per tahun telah dipindahkan ke Selandia Baru.

Sang Presiden berharap jika seandainya setiap negara mau mengambil satu keluarga Kiribati, setidaknya masalah penduduk ini bisa selesai.

*****

Dari sini, masihkah Anda tidak peduli dengan iklim? Masihkah Anda berfoya-foya dengan bensin, kebut-kebutan, ke warung 100 meter naik mobil, tidur larut malam, sementara saudara kita di sana menderita karena perubahan iklim?

Friday, June 18, 2010

Bahasa Lengliu, Bahasa yang Nyaris Punah


  • "...bahwa di Norco, California, Amerika Serikat, orang yang ingin memelihara badak sebagai binatang peliharaan harus meminta surat izin dengan biaya AS$100?"
  • ... bahwa rhythms (irama) adalah kata terpanjang dalam bahasa Inggris yang tidak menggunakan huruf hidup yang lazim: a, e, i, o, atau u?
  • "...bahwa di Ukraina pemerintah telah meminta agar para majikan tidak menghukum pegawainya apabila mereka mengaku tiba-tiba sakit sementara tim nasional Ukraina bertanding dalam Piala Dunia sepak bola?"
  • "...bahwa Indonesia adalah negara pertama dan satu-satunya yang pernah keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa?"
  • "...bahwa odol adalah sebuah merek pasta gigi?"
  • "...bahwa plat nomor angkutan kota berawalan angka 19 dan bus berawalan angka 7?"
Dari Tahukah Anda? Wikipedia 18 Juni 2010




  • ...bahwa permainan sepak bola tercatat dilakukan pertama kali dalam sejarah pada hari Selasa menjelang Rabu Abu di Derby, Inggris, sebagai bagian dari perayaan atas kemenangan tentara-tentara Inggris atas pasukan-pasukan Romawi (217 M)?
  • ...bahwa semua bulan di tata surya dinamai menurut mitologi Yunani dan Romawi kecuali bulan-bulan Uranus yang dinamai menurut karakter-karakter ciptaan Shakespeare?
  • ...bahwa Pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis yang merupakan suatu penyakit paru-paru adalah kata terpanjang dalam bahasa Inggris?
Dari Tahukah Anda? Wikipedia 19 Juni 2010


  • ...bahwa meskipun pembangunan Katedral Strasbourg di Strasbourg dimulai pada 1015, menaranya baru diselesaikan pada 1439.
  • ...bahwa para pelukis Tiongkok kuno tidak akan pernah melukis kaki perempuan.
  • ...bahwa Stonehenge di Inggris usianya 1.500 tahun lebih tua daripada Colosseum di Roma.
  • ...bahwa karier Pablo Picasso berlangsung hingga 78 tahun, dari 1895 hingga kematiannya pada 1973.
  • ...bahwa pada Kejuaraan Eropa 1984, Belanda yang sudah hampir pasti lolos babak kualifikasi akhirnya tersingkir karena perbedaan gol dari Spanyol. Setelah Belanda menang atas Malta, Spanyol membutuhkan 11 gol untuk lolos dari babak kualifikasi. Namun ternyata Spanyol menang 12-1 atas Malta dan Belanda tersingkir.

Dari Tahukah Anda? Wikipedia 20 Juni 2010

Inisiatif

Rabu, 16 Juni 2010. Waktu itu saya sedang di perjalanan menuju Plaza Senayan untuk rapat Solar Generation, Greenpeace, sekaligus daftar ulang AFS.

Saya berangkat dari rumah pukul 12.51, dan acara berlangsung pukul 14.00. Saya naik KRL ke Manggarai lalu dilanjutkan dengan naik Transjakarta menuju lokasi di Semanggi.

Saya sudah dag-dig-dug karena nampaknya telat. Waktu telah menunjukkan pukul 13.28, sementara bus yang ditunggu-tunggu belum kunjung datang. Hati ingin mengumpat, tapi malas juga rasanya. Akhirnya dibawa santai.

Kira-kira pukul 13.35 bus datang, dan saya naik. Bersyukur Bus Transjakarta memiliki jalur sendiri, sehingga bebas macet. Kasihan juga melihat pengguna jalan non-Transjakarta yang terkena macet hingga berkilo-kilometer.

Namun, kesenangan saya karena tidak macet, hanya berlangsung sebentar.