gagal. Vettel lah sang juara dunia.
*****
Ya, itu penggalan terakhir dari race F1 season 2010 terakhir. Dilaksanakan di Abu Dhabi, dengan sirkuit barunya yang super mewah Yas Marina. Balapan dilaksanakan malam hari, dengan pencahayaan terang benderang.
Kedudukan klasemen sebelum race terakhir adalah Alonso memimpin, kemudian Webber, Vettel, dan Hamilton. Alonso mendapat gelar juara dunia cukup dengan finish keenam, tak peduli tiga pemuncak klasemen mau finish sebaik apapun. Tapi nyatanya, Alonso finish ketujuh. Gagal juara dunia.
Alonso stress, dan melimpahkan kekesalannya kepada Petrov karena tidak mau memberi kesempatan bagi Alonso untuk menyalip. Namun Petrov dengan cueknya berkata, "Kenapa saya harus memberi kesempatan buat dia? Saya hanya ingin finish yang terbaik, kok. Apakah salah?"
lol
*****
Ya, intinya adalah:
1. Jangan sekali-kali menyerah, walaupun peluangnya 1/1.000.000 (baca: kecil sekali)
Sekalipun Vettel hanya menduduki peringkat 3 klasemen dengan syarat yang sangat wow. Kemungkinannya sangat tipis. Baca ini. Mungkin kita sebagai orang Indonesia (saya juga tentunya) menghadapi kenyataan ini akan langsung menyerah. *realistis aja* Tapi mereka? Pantang menyerah!
2. Jangan sekali-kali meremehkan, walaupun kemenangan di depan mata
Atau yah, nanti seperti Alonso. Karena dia pikir cukup finish keenam dia bisa juara dunia, nyatanya karena dia terlalu santai maka dia gagal menjadi juara dunia.
Yah, refleksi dari diri sendiri juga, kebanyakan dari kita sikapnya justru kebalikan dari dua sikap di atas. Mungkin karena sistem yang memaksa juga, ya.
Harapan saya ya, dua hikmah di atas sama-sama kita perjuangkan untuk dilaksanakan lah.
No comments:
Post a Comment