Apakek

Tuesday, August 17, 2010

Pajangan Dinding

Sejak saya kecil, sampai sekarang, tidak pernah ada satupun pajangan di rumah saya yang bertuliskan nama-nama Tuhan atau tentang agama. Saya perhatikan album foto zaman dulu, sampai sekarang, memang benar-benar tidak ada.

Suatu hari, karena penasaran, saya tanyakanlah kepada ibu saya. "Tanya bapakmu, sana," jawab ibu saya.

Langsung saya tanya ayah saya. Jawabannya:


Untuk apa pajang-pajang begitu. Mau dilihat biar agamanya kuat, gitu? Buat apa.... Alim atau nggak itu yang tahu cukup Tuhan dan kita aja. Tidak perlu orang lain tahu. Kalau sampai begitu nanti malah pamer, riya.

Lagipula, di samping itu, hal seperti itu tidak sepatutnya dipajang di dinding, tapi lebih baik diukir di hati. Karena kalau dipajang di dinding, sama halnya dengan Tuhanmu hanya dinilai seharga gantungan murahan begitu. Apa sebanding, Tuhan yang memberikan segalanya, cuma jadi pajangan yang berdebu?


Dan saya termangu.

3 comments:

Komang said...

Gw malah ngeliat dari segi estetikanya

Tofaninoff said...

ya itu kalo kaligrafi...
Lagipula wajar lo komen begitu, lo kan berasal dari keluarga seniman lol

sementara kenyataannya di sini, Indonesia, orangnya masih kurang mengapresiasi seni. Jadinya yaaaa jarang lah yg ngeliat hal gitu sebagai seni lol. Seringnya sbg yg gw tulis tadi.

Anonymous said...

touche sumpah