Apakek

Saturday, August 14, 2010

Penipuan Gaya Baru

Cuma mau berbagi pengalaman, karena saya sekeluarga, khususnya Ayah saya hampir saja ditipu. Semoga Anda tidak mengalaminya :D

*****

Orang tua saya jual mobil. Karena keperluan mendesak, maka diiklankan di internet, dan dicantumkan keterangannya.

Herannya, baru sehari dipasang iklan itu di internet, langsung ada peminat. Wajar lah kalau yang dijual mobil Jepang yang gampang laku kayak kacang goreng. Tapi ini mobil Amerika aneh, dan langsung laku!


Tanpa basa-basi, si peminat Pak Warjito langsung SMS Ayah saya. Katanya mau ditransfer DP-nya sebesar x juta ke rekening. Ditanyakan, "Kenapa nggak lihat-lihat dulu, Pak?" Lalu dijawabnya, dia sudah lama mengincar mobil yang seperti itu. Lalu siang harinya hanya mampir sebentar ke depan rumah saya. Kebetulan mobilnya diparkir tusuk sate dengan pagar, alias kalau lihat pagar, mobilnya juga kelihatan.

Ayah saya yang sedang di rumah, langsung cek ke rekening. Belum sampai. Ditanyakanlah kepada Pak Warjito ini.

Katanya dia sudah transfer via ATM di --lupa saya nama daerahnya. Ayah saya percaya, dan pikirnya ATM BCA di sana memang suka error. Lalu disuruhlah Pak Warjito ini untuk menelpon Halo BCA.



Pak Warjito telpon balik, katanya seharusnya sudah sampai di rekening. Namun kenyataannya sepeser pun belum sampai. Pak Warjito nelpon Halo BCA lagi, dan katanya dijanjikan 1x24 jam.

Esoknya dia telpon lagi. Ternyata belum sampai juga.

-----

Waktu hari pertama iklan diturunkan, Pak Warjito itu bilang, hari Selasa mobilnya mau diambil. Tapi kenyataannya, sejak hari Kamis iklan dipasang, serupiah pun belum sampai. Dan mobil pun batal diambil hari Selasa, karena sudah tercium bau-bau penipuan.

Hari Selasa, --hanya untuk memastikan-- Pak Warjito ditelpon.... Nomornya mati.

*****

Yak, dan modusnya kira-kira begini (kalau dia sukses).

Pak Warjito bilang udah kirim DP. Tapi karena orangtua saya gak rajin cek rekening, otomatis tidak hafal dengan jumlah nominal sebelum ditransfer. Lalu dikirim bukti transfer palsu sama Pak Warjito, dan langsung percaya kalau uangnya sudah masuk.

Kemudian, H-1 pengambilan mobil, Pak Warjito membatalkan rencana pembelian mobil. Minta uang DPnya balik.

Bayangin aja, kalau Pak Warjito transfer "DP palsu" 50 juta. Lalu minta balikin DPnya. Malah sini yang rugi 50 juta tho?

Rada sepele dan tidak bisa diperkirakan, sih. Tapi ya, hati-hati.

No comments: