Orangtua saya bilang, golf itu sangat bagus untuk pembentukan karakter. Pelatih saya menyetujuinya, plus menambahkan kalau bisa membentuk tubuh saya yang dulu seperti buntalan karet.
Kalau membentuk tubuh, itu bisa dipahami. Olahraga mana, sih, yang tidak membentuk tubuh? Bahkan catur pun yang kerjanya hanya duduk dan mengandalkan otak, mengharuskan pemainnya untuk loncat-loncat dan lari-lari sebanyak mungkin supaya tidak pegal saat duduk berlama-lama.
Tapi kalau membentuk karakter, belum pernah saya dengar sebelumnya. Sejauh itu, yang saya tahu hanya renang membuat diri lebih santai dan tenang. Tapi saya tidak merasakan bukti konkretnya. Jadi, keabsahan renang membuat jiwa lebih santai dan tenang saya pertanyakan.
Sedangkan kalau golf, itu jelas sekali. Untuk perkenalan, tahukah Anda, bahwa permainan golf itu tidak hanya asal pukul bola? Bahkan, permainan golf itu mengharamkan pemainnya untuk "memukul" bola. Tetapi mewajibkannya untuk mengayunkan tangan.
Memukul dengan mengayun tentu berbeda. Kalau memukul, otot melakukan kontraksi supaya stik bisa mendapat banyak energi. Yak, seperti Anda memukul teman Anda dengan sapu, misalnya. Atau saat memukul bola pada permainan baseball dengan menggunakan tongkat.
Tapi lain halnya dengan mengayun. Ayunan hampir tidak mengeluarkan energi sama sekali. Hanya mengandalkan gravitasi untuk membuat tangan Anda bisa menggerakkan stik. Itulah sebabnya mengapa pemain golf selalu mengangkat tangannya sampai atas: supaya ayunannya bisa mantap. Contoh ayunan adalah: saat Anda berjalan, tangan Anda akan bergerak maju mundur, bukan?
Atau, contoh lain dari memukul adalah saat memukul bola pada permainan baseball. Sedangkan mengayun adalah saat berjalan, tangan akan bergerak maju mundur.

Dan, hubungan antara sifat golf ini dengan pembentukan karakter: jika kita sangat bernafsu untuk memukul bola, maka bola hanya akan terbang pendek. Oleh karena itu, pemain golf sangat dilatih emosinya. Emosi supaya tidak ada pikiran untuk mengalahkan lawan.