Apakek

Friday, September 3, 2010

Kenapa Bakrie Bisa Kaya?

He, mungkin ada yang jawab karena dia licik. LOL. Sekarang main analogi dulu

Ada orang pelit, pelitnya bukan main. Tapi ada juga orang yang suka sekali memberi. Sekarang pertanyaannya: dari penghasilan yang sama --katakanlah Rp "dua digit" juta/bulan--, orang manakah yang baik di mata Tuhan?

Kalau pertanyaannya seperti itu, mudah sekali jawabannya: orang yang suka memberi. Tapi sekarang, pertanyaannya diganti: orang manakah yang cepat kaya raya?

Jika jawabannya yang pelitnya bukan main, dan uangnya ditabung terus, maka jawaban itu adalah salah besar. Yang benar adalah: yang suka memberi (juga). Bagaimana bisa?

*****

Andaikan, Anda berada di suatu ruangan. Ada banyak jendelanya. Ada kipas anginnya.

Suatu saat, Anda berada di ruangan tersebut. Jendelanya tertutup rapat. Ruangan tersebut panasnya bukan main. Ada kipas angin. Apa yang Anda lakukan untuk menghilangkan rasa panas tersebut?

Kalau Anda menyalakan kipas angin, Anda pasti tetap merasa kepanasan, karena udaranya tidak terganti, itu-itu saja. Tetapi, jika Anda membuka seluruh jendelanya, bisa dijamin rasa panas itu berkurang. Anginnya juga banyak.

Di sini, harta dianalogikan dengan udara yang berada di dalam ruangan. Kekayaan sebagai angin segar yang mengalir. Dan jendela, sebagai sifat suka memberi. Semakin banyak membuka jendela, semakin banyak memberi. Semakin banyak juga kekayaan yang didapatkan.

Yap, dengan "membuang" kekayaan, akan muncul pintu kekayaan yang lain. Rezeki itu tidak datang dari satu sisi saja.

Kekayaan di sini bukan hanya kaya harta, tetapi juga kaya hati. Jadi, jika suka memberi, maka selain memiliki hati yang mulia, juga mendapatkan balasannya berupa rezeki yang baik. Selain menabung untuk di dunia, juga untuk di akhirat.

*****

Contoh selain kaya raya, ilmu juga termasuk. Misalnya di sekolah. Kalau pelit bagi-bagi ilmu --tidak pada saat ulangan tentunya--, walaupun sudah benar-benar paham, niscaya nanti saat bertemu dengan ulangan, pasti nilai jeblok. Kenapa?

Karena ilmunya tidak diamalkan. Cobalah kalau dibagi-bagi kepada teman lain, pasti lebih mengerti, dan semakin paham. Nilainya pun bagus. Trust me.

Ah, banyak contoh lain, kok. Memberi itu nggak cuma ngasih pengemis. Banyak contoh memberi yang lebih bermanfaat lainnya.

*****

Maka, jangan pernah berpikir bahwa Bakrie itu kaya raya karena pelit dan licik. Karena kalau dia pelit dan licik, pasti dia sudah bangkrut dari dulu. Bisa jadi hati Bakrie itu lebih mulia dari kita semua.
___
Siapkah menjadi orang yang lebih besar dari Bakrie?

Saya dedikasikan tulisan ini untuk orang-orang yang membenci Bakrie.

No comments: